PERSEPSI GURU-GURU TENTANG PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ) PADA MASA MEWABAH VIRUS SARS-CoV-2 DI JAKARTA

Abstract

The background of this research is the curiosity of teachers' experiences in Jakarta after six months of implementing PJJ. The formulation of the problem is What is the perception of teachers about distance learning during the SARS-CoV-2 virus outbreak in Jakarta?With the aim of research to determine the phenomenon of Distance Learning in West Jakarta. Using a qualitative research method with a phenomenological approach, by means of interviews and questionnaires for eleven respondents. Phenomenology tells about a series of events that have meaning in the lives of a group of individuals. With qualitative data analysis in representative narrative with 11 respondents. The result of the Phenomenology Data Analysis is a distance learning process, in Jakarta it is something that must be carried out to continue to provide learning for elementary students, because Jakarta is a COVID-19 red zone area. Teachers work without classrooms that used to be places for teaching and learning. With the confidence to continue to dedicate themselves to teaching students, teachers are able to motivate students. Many teachers try to deliver material using Whatsapp, Google Classroom, Youtube, by taking videos or holding virtual meetings using Google Meet or Zoom. All teachers stated that there were obstacles in PJJ. Three teachers stated that this learning was effective with the help of parents as companions for elementary students. Seven teachers stated that this PJJ learning could be evaluated or scored. Four teachers who wanted face-to-face meetings, during the COVID-19 outbreak. The meaning of the experiences of the teachers in PJJ here is that the teacher is able to motivate students and conduct learning, even though there are obstacles, the small effectiveness of learning can still be overcome with the cooperation of parents. Teachers' suggestions, to keep looking for new alternatives to solve PJJ problems.

Keywords: Learning, PJJ, Education, COVID-19, Teachers, Students, Home Learning

Latar Belakang dari penelitian ini adalah keingin tahuan tetang pengalaman guru di Jakarta setelah enam bulan melaksanakan PJJ. Rumusan masalah adalah Bagaimana persepsi Guru-guru tentang pembelajaran jarak jauh pada masa mewabah virus SARS-CoV-2 di Jakarta? Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui fenomena Pembelajaran Jarak jauh di Jakarta Barat. Menggunakan metode penelitian Kualitatif pendekatan Fenomenologi, dengan cara wawancara dan kuesioner untuk sebelas responden. Fenomenologi menceritakan tentang rangkaian peristiwa yang memiliki makna dalam kehidupan sekelompok individu. Dengan Analisis data kualitatif dalam narasi representatif dengan 11 responden. Hasil dari Analisis Data Fenomenologi adalah proses pembelajaran jarak jauh, di Jakarta adalah hal yang harus dilaksanakan untuk tetap mengadakan pembelajaran bagi siswa SD, di karenakan Jakarta adalah wilayah Zona merah COVID-19. Guru-guru bekerja tanpa ruang kelas yang dahulu menjadi tempat belajar mengajar. Dengan kepercayaan diri untuk tetap mendedikasikan dirinya mengajar siswa, para guru mampu memotivasi siswa. Banyak Guru yang berusaha menyampaikan materi dengan Whatsapp, Google Classroom, Youtube, dengan pengambilan Video atau melalukan pertemuan virtual menggunakan Google Meet atau Zoom. Semua guru menyatakan ada kendala dalam PJJ. Tiga orang guru menyatakan pembelajaran ini efektif dengan bantuan orang tua sebagai pendamping siswa SD. Tujuh guru menyatakan pembelajaran PJJ ini bisa di evaluasi atau di nilai. Empat guru yang menghendaki pertemuan tatap muka, pada masa mewabah COVID-19. Makna dari pengalaman para guru dalam PJJ disini, guru mampu memotivasi siswa dan mengadakan pembelajaran, walau ada kendala, efektifitas belajar yang kecil pembelajaran masih bisa di atasi dengan kerjasama orang tua. Saran para guru, untuk tetap mencari alternativ baru untuk menyelesaikan permasalahan PJJ.
Kata kunci: Pembelajaran, PJJ, Pendidikan, COVID-19, Guru, Siswa, Belajar di ruma